Si Tua Yang Masih Tetap Eksis.
Di tengah banyaknya wahana bermain yang begitu maju dan moderen, ternyata tak mengurangi minat masyarakat Minangkabau untuk naik buayan kaliang. Kata istri saya, "ada sensasi yang berbeda dari buayan yang menggunakan tenaga manusia ini". Lanyuang, tambahnya. Haha.
Ya, itulah dia si Buayan Kaliang. Semacam komedi putar yang terbuat dari kayu, terdiri dari 4 boxs yang bisa diisi 4 sampai dengan 8 orang perboxsnya. Berbeda dengan komedi putar yang menggunakan dinamo atau mesin, buayan kaliang diputar dengan menggunakan tenaga manusia, 2 sampai 4 orang. Sehingga, kecepatannya bisa diminta, sorak sorai si tukang kayuh dan anak2 atau orang dewasa yang menaikinya demikian meriahnya.
Tak diketahui dengan jelas, kapan munculnya wahana tradisional ini. Juga tidak diketahui dari mana asalnya. Dari namanya, Buayan Kaliang, mungkin ada yang menebak, ayunan ini berasal dari suku kaliang, India. Namun, tidak ada sumber yang bisa diperpegangi. Adapun yang bisa diperpegangi adalah bahwa wahana ini sudah lama ada dan tetap eksis sampai saat ini.
Permainan sederhana ini juga punya sejumlah nilai, antara lain, hiburan, kesederhanaan, kekompakkan, dan kepercayaan orang yang menaikinya kepada si tukang kayuh.
Wallahu a'lam.
Wallahu a'lam.
============
Tulisan ringan untuk anak mertua yang masih sempat-sempatnya naik Buayan Kaliang.
Tulisan ringan untuk anak mertua yang masih sempat-sempatnya naik Buayan Kaliang.
EmoticonEmoticon