Minggu, 20 Mei 2018

ILMU DAN AMAL

ILMU DAN AMAL
Ilmu dan amal ibarat dua sisi mata uang. Sisi yang satu menentukan keberadaan yang lain. Berilmu tapi tak beramal adalah bohong. Beramal tetapi tidak berilmu adalah sesat. Orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya dalam pepatah Arab dikatakan ibarat pohon tidak berbuah. Artinya, ilmu yang dimiliki menjadi sia-sia. Sebaliknya, beramal saja sementara tidak berilmu, cenderung terjerumus kepada kesesatan dan kesia-siaan.

Orang-orang yang hanya memiliki modal semangat beramal saja tetapi tidak berilmu, akan mudah terjebak kepada hal-hal yang sesat bahkan menyesatkan. Sering2 mereka yang hanya memiliki semangat saja tapi tidak berilmu menganggap sesuatu yang sebenarnya tidak kewajiban agama, hanya kebudayaan saja, sebagai kewajiban agama. Pakai sorban misalnya adalah kebudayaan Arab, bukan kewajiban agama. Karena, pada jaman Nabi SAW, Abu Jahal, Abu Lahab, dan Abu-Abu lainnya yang notabene musyrik, juga memakai sorban. Mereka juga sulit membedakan mana yang prioritas dan mana yang tidak prioritas atau yang wajib dan yang sunat. Contohnya shalat gerhana bulan dan shalat isya. Ada di masjid masjid tertentu, shalat gerhana jamaahnya membludak sampai ke pekarangan masjid. Giliran shalat isya, masjidnya tidak lagi penuh. Karena, sebagian besar jamaahnya sudah pulang.


Lebih celaka lagi, orang-orang ini kemudian berani pula berfatwa padahal ilmu tidak ada tentang yang difatwakannya tersebut. Hal ini pernah terjadi pada masa Nabi SAW. Seorang yang sakit karena terluka parah ingin bersuci dari junubnya. Kemudian bertanya ke sahabat yang lain tentang kebolehan bertayamum. Sahabat yang ditanya kemudian menyatakan tidak boleh. Singkat cerita, ketika dia mandi, kemudian sakitnya bertambah parah dan wafat.

Orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya, ilmunya akan menjadi sia-sia dan bahkan cenderung berbahaya. Tak berguna baginya ilmu kalau toh ilmu tersebut tidak diamalkan. Snouck Hogronye misalnya, memiliki ilmu agama yang sangat dalam. Tak kurang lima tahun lamanya dia belajar di Makkah tentang Islam. Tapi, ilmunya tersebut tak diamalkannya, bahkan sebaliknya cenderung digunakan untuk menyerang Islam itu sendiri. Karena itu, perlu keseimbangan antara ilmu dan amal. Semangat untuk menuntut ilmu harus berbanding sejajar dengan semangat untuk mengamalkannya.

Wallahua'lam.
Pascasarjana IAIN BKT
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Senin, 05.02.2018


EmoticonEmoticon