Minggu, 20 Mei 2018

SPEKULASI DI BALIK LARANGAN ATAS PANGLIMA TNI GATOT NURMANTYO KE AMERIKA SYERIKAT (AS)

SPEKULASI DI BALIK LARANGAN ATAS PANGLIMA TNI 
GATOT NURMANTYO KE AMERIKA SYERIKAT (AS)

Seperti yang marak diberitakan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat pada Sabtu (21/10). Gatot bersama istrinya dijadwalkan pergi ke AS demi memenuhi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford, Jr. untuk menghadiri acara konferensi bernama Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations ( VEOs) di Washington pada 23-24 Oktober mendatang. Anehnya sampai saat ini, 25 Oktober 2017, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah AS tentang larangan tersebut.

Dugaan saya pelarangan ini erat kaitannya dengan pandangan politik AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang anti Islam. Seperti yang jamak diketahui sejak awal kampanyenya sampai saat ini Trump secara terus menurus menunjukkan sikap anti Islamnya. Gatot Nurmantyo sendiri adalah Panglima TNI yang sangat dekat dengan umat Islam. Dia sendiri sering mengatakan bahwa dia sangat mengidolakan panglima besar Jenderal Sudirman yang notabene adalah seorang muslim yang taat. Kedekatan Gatot dengan umat islam juga terlihat dari aktifitas-aktifitas sosial keagamaannya sebagaimana yang banyak diberitakan di media masa. Sepertinya, ada kekhawatiran di pihak AS bahwa kehadiran Gatot Nurmantyo di AS akan melahirkan spekulasi bahwa Trump mulai melunak terhadap Islam. Hal ini bisa jadi akan membuat dukungan terhadap Trump akan berubah, kalau tidak dikatakan melemah.

Alasan ini saya kira sangat logis, bahwa meskipun langkah politik anti Islam Trump banyak menuai protes, tetapi ia berhasil menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut antara lain karena sikap politiknya itu. Dan kalau tidak karena itu, niscaya dia akan kalah dalam pemilihan presiden pada tahun lalu oleh pesaingnya Hillary Clynton yang tidak sefanatik Trupm.

Spekulasi saya ini muncul karena sampai saat ini belum ada juga penjelasan resmi dari pemerintah AS akan larangan tersebut. Padahal, kalau ada alasan yang bersifat normatif, apa susahnya bagi Negara sebesar AS untuk mengungkapkan ke public prihal larangan tersebut. Saya yakin, akan banyak lagi spekulasi yang muncul, sebelum ada penjelasan resmi dari pemerintah AS.

Wallahu A’lam.
============
Pascasarjana IAIN Bukittinggi, 25.10. 2017


EmoticonEmoticon