Minggu, 20 Mei 2018

"ILMU PADI"

"ILMU PADI"
Padi yang merupakan makan pokok masyarakat kita, sering dijadikan sebagai simbol atau lambang kebaikan. Bersama kapas, padi dijadikan sebagai lambang keadilan sosial. Dalam pepatah Minang dikatakan," dek padi, semua jadi, dek ameh, semua kameh". Berbanding terbalik dengan ilalang. Ilalang justeru sering digunakan untuk perumpamaan yang negatif. Sebagai contoh ada ungkapan yang mengatakan, "padi ditanam ilalang yang tumbuh", kebaikan yang dilakukan, tetapi keburukan yang tercipta.


Padi yang merupakan simbol berbagai kebaikan tersebut, juga kerap dijadikan simbol kerendahan hati. Simbol itu diambil dari sifat padi yang kian berisi, makin menunduk. Dari sini kemudian muncul istilah "Ilmu Padi". Istilah ilmu padi ini digunakan untuk sifat kerendahan hati dan ketundukkan jiwa. Sebagaimana padi, makin berisi makin menunduk. Orang yang berilmu pengetahuan hendaknya juga demikian, semakin berilmu semakin tunduk dan patuh kepada Allah.

Ajaran sebagaimana ilmu padi ini sebenarnya sudah sejak awal diajarkan oleh Islam. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mencari ilmu-setingginya. Tetapi, Allah juga mengingatkan bahwa betapa pun tingginya ilmu manusia, belum ada apa-apanya dibandingkan dengan ilmu Nya. Kata Allah dalam firmanNya, wa ma uti tum minal ilmi Illa qalila, tidaklah kamu diberi ilmu, melainkan hanya sedikit.

Jadi, sebagaimana padi, makin berisi dan makin berat bebannya makin menunduk dia. Manusia selayaknya juga demikian. Makin banyak ilmunya, makin berat pula kepalanya. Hingga, ia kemudian tertunduk dan sujud di hadapan-Nya.
Wallahua'lam.
Pascasarjana, IAIN BKT
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII III
Kamis, 15.02.2018


EmoticonEmoticon