Minggu, 20 Mei 2018

MEMILIH PEMIMPIN

MEMILIH PEMIMPIN

Kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan. Karena, manusia tak mungkin hidup sendiri tanpa ada yang memimpinnya. Pemimpin hakiki adalah Allah SWT. Manusia sendiri adalah khalifah atau wakilNya di bumi. Sebagaimana firmanNya, "Sesungguhnya Aku akan ciptakan di bumi seorang khalifah (yakni Nabi Adam AS). Q.S. al-Baqarah: 30. Seiring dengan itu, Nabi SAW bersabda.....bila kalian berjalan bertiga, hendaklah kalaian menjadikan salah seorang di antara kalian sebagai pemimpin. H.R. Abu Daud. Dalam hadisnya yang lain Nabi SAW juga pernah bersabda, ".....setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya. H.R. Bukhari.


Meskipun kepemimpinan itu suatu keniscayaan, Allah dan RasulNya tidak menunjukkan teknis memilih atau mengangkat pemimpin tersebut, begitu juga kriteria seorang pemimpin tersebut. Sangat berbeda dengan memilih jodoh atau pasangan hidup. Dalam hal ini Nabi SAW menjelaskan tatacaranya, mulai dari meminang atau khitbah sampai ke prosesi perkawinan dan Nabi SAW juga menunjukkan kriteria pasangan yang ideal tersebut. Sebagaimana dalam sabdanya, Nabi SAW berkata, "perempuan itu dinikahi disebabkan empat faktor, karena hartanya, karena nasab atau kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Utamakanlah agamanya, sebab kalau tidak demikian engkau akan merugi. H.R. Bukhari- Muslim.

Allah dan Rasulnya tidak menunjukkan mekanisme dan kriteria pemimpin secara eksplisit, mungkin karena kepemimpinan itu sangat dinamis. Kepemimpinan itu sangat berbeda antara zaman yang satu dengan zaman yang lain dan antara daerah atau negara yang satu dengan daerah atau negara yang lain. Mengenai hal ini Allah SWT Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana hanya menyebutkan prinsip-prinsipnya saja. Seperti syura atau musyawarah, keadilan, kemanusiaan, dan lain-lain. Adapun tentang bagaimana bentuk permusyawaratan itu, tampaknya Allah SWT menyerahkannya kepada manusia. Nabi SAW yang sangat arif dan bijaksana, pun juga demikian. Beliau tidak mau mengungkung umatnya dengan ketentuan-ketentuan yang menyulitkan dan memberatkan. Dalam sebuah sabdanya Nabi SAW mengatakan, "antum a'lamu bi umuri dunyakum, engkau lebih tau tentang urusan dunia mu.

Akan halnya dalam memilih pemimpin, betapapun Allah dan RasulNya tidak menyebutkan kriterianya secara khusus sebagaimana dalam memilih pasangan hidup, kriteria umum dari pemimpin yang ideal itu hendaknya tetap menjadi acuan dasar dan utama. Antara lain kriteria tersebut adalah agamanya. Karena dalam agama itu ada integritas, ada keadilan, ada kejujuran, ada kasih sayang, dan lain-lain. Sebagaimana dalam memilih jodoh, utamakanlah agamanya. Kalau tidak, engkau akan menyesal. Abang saya, Dheni Kurnia pernah mengatakan, "salah memilih tukang cukur, anda hanya menyesal selama dua minggu. Tapi salah memilih pemimpin, anda akan menyesal selamanya".
Wallahu a'lam

Pascasarjana IAIN BKT
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
16 Januari 2018


EmoticonEmoticon