Minggu, 20 Mei 2018

IHSAN

IHSAN

Secara bahasa ihsan berasal dari kata hasana dan ihsanan yang berarti berbuat baik dan kebaikan. Secara istilahi, ihsan berarti bahwa engkau menyembah Allah seolah2 engkau melihatNya dan bila engkau tidak melihatnya, yakinlah bahwa Allah pasti melihat engkau. Demikian, dijelaskan oleh Nabi SAW ketika ia ditanya oleh Malaikat Jibril tentang ihsan itu. Dari ungkapan tersebut dapat dipahami bahwa ihsan itu sebenarnya berarti berbuat sesuatu yang terbaik atau paripurna karena perbuatan tersebut disaksikan Sang Maha Menyaksikan, yakni Allah SWT.

Manusia, kata Allah diciptakanNya dengan secara paripurna. Dalam bahasa al-Quran disebut dengan ahsanu taqwim, sebaik-baik ciptaan. Kepada makhluqnya yang paripurna ini Allah rupanya juga meminta agar berbuat sesuatu yang paripurna pula. Ini pula mungkin yang menyebabkan Allah ketika memerintahkan manusia untuk berbuat baik, Ia menggunakan kalimat ihsan, tidak khair atau kalimat2 lain yang juga berarti kebaikan. Sebagai contoh yang paling dekat adalah, FirmanNya, wa bil wa lidaini ihsanan, terhadap kedua ibu bapak hendaklah kamu berbuat ihsan, artinya berbuat susuatu yang istimewa. Hingga, terhadap keduanya tidaklah cukup hanya sekedar berbuat baik, melainkan memberikan sesuatu yang terbaik atau sempurna. Tidak hanya terhadap orang tua, bahkan kepada alam lingkungan dan semua yang ada Allah katakan.....wa ahsinu innallahu yuhibbul muhsinin, berbuat ihsanlah kamu. Sesungguhnya Allah cinta kepada orang-orang yang berbuat ihsan. Q.S.Al-Baqarah:195. Pada ayat lain, Allah berfirman......wa ahsin kama ahsanallah ilaika wa la tabghil fasada fil ard, innallaha la yuhibbul mufsidin, berbuat ihsanlah sebagaimana Allah berbuat ihsan kepadamu dan janganlah kamu berbuat fasad (kerusakan) di bumi. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang2 yang suka berbuat fasad. Al-Qasas: 77

Kebalikan atau lawan daripada ihsan ini adalah insa'ah, jahat. Dalam firmanNya, Allah berkata, in ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asaktum fa laha, jika kamu berbuat ihsan, berarti kamu berbuat ihsan bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat atau suk, kejahatan itu bagi dirimu sendiri. Q.S. al-Isra': 7. Juga merupakan lawan dari ihsan adalah fasad yang berarti berbuat kerusakan. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Qashas: 77 di atas.

Pendeknya, manusia adalah ciptaan Allah yang sangat sempurna dan Allah menghendaki dari makhluknya yang sangat sempurna itu sesuatu yang sempurna atau istimewa pula. Bila perbuatan manusia itu terdiri dari ibadah dan mu'amalah, Allah menghendaki ibadah manusia itu dilakukannya secara sempurna atau istimewa dan tidak asal2an. Begitu juga dalam bermuamalah, Allah menghendaki manusia melakukan aktifitas mu'amalah dengan sempurna pula dan tidak asal2an.
Cingkariang Banuhampu
IIIIIÌIIIIIIIÌIIIIIIIIÌIIIIIIIIIIIIIIII
14 Januari 2018


EmoticonEmoticon