Minggu, 20 Mei 2018

MINANGKABAU YANG KECEWA

MINANGKABAU YANG KECEWA

Kalau Negeri Minangkabau bisa menangis, mungkin tak banyak lagi air matanya yang tersisa. Belum hilang kekecewaan dan kesedihan atas tertangkap tangannya IG dan PA oleh KPK beberapa waktu yang lalu, datang lagi kekecewaan dan kesedihan berikutnya. IJP yang merupakan tokoh intelektual muda dan tokoh politik Nasional kita, tertangkap tangan pula. Berbeda dengan kedua seniornya, IJP tertangkap bukan karena kasus korupsi, melainkan karena narkoba. Meski tak semalu karena kurupsi, narkoba bagi politisi yang akademisi juga aib yang tak bisa ditoleransi.

Sudah tercoreng arang di kening. Kemana lagi muka hendak disembunyikan. Menangis Minangkabau, meratap anak negeri. "Kutukan" apa gerangan yang menimpa negeri ini. Kenapa kekecewaan dan kesedihan datang silih berganti.

Berkaca ke masa lalu, Minangkabau adalah negeri yang sangat ternama. Negeri yang sangat kaya dengan cerdik cendikianya serta intelektual dan ulama. Negeri yang dipenuhi oleh orang orang mulia. Berjasa dalam membangun bangsanya. Sekarang mungkin orang-orang seperti mereka yang terhormat dan mulia itu masih ada. Namun, kekecewaan dan kesedihan telah terlanjur menyesakkan dada.

Agar Minangkabau yang kita cintai ini tak lagi meratapi nasibnya, mari kita jaga tuahnya. Kita bangkitkan kembali semangat kepahlawanan Minangkabau kita. Kita pegang erat agama dan adat kita. Kita jaga kehormatannya sebagaimana yang dicontohkan oleh orang tua tua kita semisal Hatta, Hamka, Syahrir, Agus Salim, Asaad, Natsir, Tan Malaka, dan sungguh banyak lagi yang tak muat jika dituliskan semuanya.
========
Cingkariang-Banuhampu 17,09,2017


EmoticonEmoticon