TUAN RAJA SAUDI YG MULIA.
Sebelum tuan datang ke negeri kami, Indonesia, tuan harap maklum bahwa negeri kami ini sebenarnya bak fotomorgana.
Mungkin tuan mendengar bahwa negeri kami bagaikan kepingan surga yg terlontar ke bumi.
Ada gunung-gunung dengan hutan yg rimbun.
Ada sungai-sungai dengan air yg bersih mengalir.
Udaranya bersih dan iklimnya sejuk.
Kekayaan Alamnya berlimpah.
Rakyatnya hidup makmur.
Ada keadilan juga.
Mungkin tuan mendengar bahwa negeri kami bagaikan kepingan surga yg terlontar ke bumi.
Ada gunung-gunung dengan hutan yg rimbun.
Ada sungai-sungai dengan air yg bersih mengalir.
Udaranya bersih dan iklimnya sejuk.
Kekayaan Alamnya berlimpah.
Rakyatnya hidup makmur.
Ada keadilan juga.
Ketahuilah Tuan Raja.
Semuanya itu sebenarnya tidak ada.
Hutan rimbun di gunung-gunung sudah habis ditebangi oleh segelintir penduduknya.
Air sungai yg jernih mengalir sudah tercemar oleh limbah pabrik-pabrik milik segelintir penduduknya.
Udaranya sudah kotor oleh asap hutan yg dibakar oleh segelintir penduduknya.
Begitu juga iklimnya sudah tidak sejuk lagi.
Kekayaan negeri kami sudah dibawa oleh si aseng dan si asing ke negara mereka, hingga kami hidup miskin tuan.
Keadilan....hehehe
Tuan tanya saja ke presiden kami.
Semuanya itu sebenarnya tidak ada.
Hutan rimbun di gunung-gunung sudah habis ditebangi oleh segelintir penduduknya.
Air sungai yg jernih mengalir sudah tercemar oleh limbah pabrik-pabrik milik segelintir penduduknya.
Udaranya sudah kotor oleh asap hutan yg dibakar oleh segelintir penduduknya.
Begitu juga iklimnya sudah tidak sejuk lagi.
Kekayaan negeri kami sudah dibawa oleh si aseng dan si asing ke negara mereka, hingga kami hidup miskin tuan.
Keadilan....hehehe
Tuan tanya saja ke presiden kami.
Di negeri tuan mungkin Abu Jahal, Abu Lahab, dan Abu Abu lainnya sudah mati dan tidak ada lagi. Tapi, di negeri kami mereka masih hidup tuan. Mereka masih tetap memainkan tipu dayanya. Mereka memang tidak banyak tuan. Tapi, mereka sangat kuat. Mereka itulah yg menggunduli hutan-hutan kami, yg mencemari air dan udara kami, dan mereka itulah yg menguasai kekayaan negeri kami.
Kalau tuan raja tak percaya, lihat saja nanti.
Selamat Datang Tuan Raja, Ahlan wa Sahlan.
Selamat siang all.
Selamat Datang Tuan Raja, Ahlan wa Sahlan.
Selamat siang all.
EmoticonEmoticon