Selasa, 08 Mei 2018

TAFSIR AYAT KEPEMIMPINAN

TAFSIR AYAT KEPEMIMPINAN
"Tiap-tiap kamu adalah pemimpin. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya" H.R. Bukhari

Hadis di atas tampaknya penjelasan dari ayat yang menyebutkan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah adalah sebagai Khalifah di muka bumi, Inni jaa'ilun file ardhi khalifah. Adapun yang membedakan kepemimpinan orang yang satu dengan yang lainnya hanyalah kapasitas kepemimpinannya. Ada yang memiliki kapasitas kepemimpinan setingkat negara, ada pula hanya setingkat kecamatan dan lurah, bahkan RT. Dan kapasitas kepemimpinan yang paling bawah adalah pemimpin rumah tangga.

Mencermati ayat dan hadis di atas, saya teringat kampung kawan saya Risman You dan Afrinal Di, Pariaman namanya. Kata Ajo Laweh dalam kaset Rapek Mancik yang sangat populer tahun 80an, Pariaman itu berasal dari bahasa Arab, Bari Aman, yang berarti kampung yang aman, makmur, dan sentosa. Negeri ini dihuni oleh raja2. Mereka disebut sebagai Ajo. Kata Ajo Laweh, " Ajo ko, Ghajo saisuak e. Sidi tu, Ghajo juo. Contoh e Saidina Ali. Baitu juo Sutan. Arati e ghajo juo. Contoh e, Sultan Saladin. Lucunya, ketika ada kawannya yang bertanya, "kalau lah Rajo kasadoalahe, sia nan kadiparintah lai? Anak, bini, dan kanakan, jawab Ajo lugas.

Kisah kecil di atas, sebenarnya bisa dijadikan sebuah tafsir kultural tentang ayat kepemimpinan. Bahwa semua manusia, tanpa kecuali dalam al-Quran disebut sebagai pemimpin. Dan tiap2nya akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Cingkariang-Banuhampu
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Kamis, 12 April 2018


EmoticonEmoticon