Minggu, 20 Mei 2018

ADA APA DENGAN SUBUH (AADS)

ADA APA DENGAN SUBUH (AADS)

Meski semua orang islam tahu bahwa ada kewajiban shalat subuh bagi tiap-tiap mereka, tidak banyak mereka yang bangun subuh untuk mengerjakannya. Sebagai bukti, dapat diperhatikan masjid2 yang ada di kampung-kampung atau pun di kota-kota. Hanya nol koma sekian persen saja dari penduduk kampung atau kota tersebut yang datang ke masjid untuk mengerjakannya, itu pun kebanyakan yang "gaek gaek" saja. Kemudian, saya pernah membaca hasil sebuah reseach yang bisa dipercaya tentang angka rata-rata bangun pagi penduduk dunia. Reseach itu mengatakan bahwa negara yang rata-rata penduduknya bangun lebih pagi adalah Korea Selatan, sekitar pukul 06 pagi. Padahal sekitar 46% penduduknya tidak beragama, 29% kristen, dan 22% budha . Ini menunjukkan bahwa persentase shalat subuh penduduk muslim di negara negara muslim dunia sangat kecil. Karena, kalau jumlah/persentase orang islam bangun subuh banyak, tentu akan mengalahkan Korea Selatan yang muslimnya sangat minoritas, kurang lebih hanya 35.000 orang.

Soal motifasi dan dorongan dari Allah dan RasulNya, rasanya tidak pula kurang. Dalam QS. Isra; 78, Allah berfirman yang artinya, Dirikanlah oleh mu shalat dari tergelincir matahari hingga gelam malam, dan (dirikan pula lah) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dalam hadis Nabi SAW antara lain disabdakan, tidaklah akan masuk neraka orang yang mengerjakan shalat sebelum terbit matahari (shalat subuh) dan orang yang mengerjakan shalat sebelum terbenam matahari (shalat ashar). H.R. Muslim.

Dalam hadis yang lain, Nabi SAW juga bersabda, Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Padahal sekiranya mereka memgetahui keutamaan kedua shalat itu, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. H.R. Bukhari Muslim.

Pun dilihat dari manfaat bangun subuh, tak kurang pula research yang dilakukan peneliti bidang kesehatan yang mengatakan bahwa tingkat kesehatan orang bangun subuh jauh lebih tinggi dari orang yang bagun siang. Begitu juga rata-rata usia hidup orang bangun subuh jauh lebih panjang dari orang yang bangun siang.

Tampaknya persoalan bangun subuh ini ada pada kesedaran pemeluknya. Karena itu perlu belajar membangun kesadaran betapa bangun subuh itu penting. Perlu belajar untuk mengubah pola tidur dari lambat tidur dan lambat bangun menjadi cepat tidur dan cepat bangun, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
============
Pascasarjana IAIN Bukittinggi, 31.10.2017


EmoticonEmoticon