KONSISTEN ; Walikota Surabaya

KONSISTEN
Belajar Kepada Tri Rismaharani, Walikota Surabaya

Konsisten atau teguh pendirian merupakan bagian yang penting dalam kehidupan, termasuk dalam kehidupan politik. Konsisten dalam bahasa agama disebut juga dengan istiqamah. Begitu pentingnya konsisten ini sampai-sampai Allah mengingatkan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan atau untuk memenangkan suatu pertarungan mestilah teguh pendirian. Dalam Q.S. Al-Anfal, 8: (45) Allah berfirman yang artinya. Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu bertemu pasukan (musuh), berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya (berzikir dan berdoa) agar kamu menang.

Konsisten atau istiqamah ini tampaknya hanya mudah diucapkan tapi sulit untuk dipraktekkan. Betapa banyak orang yang menerima suatu amanah yang cuku besar, seperti menjadi kepala daerah di tingkat kabupaten, kota, ataupun propinsi kemudian ditinggalkannya guna "merebut" amanah yang lain yang lebih besar. Sementara, bila kita lihat, amanah dan janji-janji yang mereka terima dan buat sebelumnya belum berhasil mereka tunaikan.

Sri Trismaharani atau bu Risma, Walikota Surabaya, minimal sampai saat ini, merupakan salah satu contoh sosok yang dapat berteguh hati dengan amanah yang diembannya sebagai Walikota Surabaya. Hingga, ketika ia diminta untuk bersedia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawatimur, beliau menjawab, "Saya masih ingin beresin kerjaan saya disini. Padahal, ia punya kans yang sangat besar (karena dilamar oleh PDIP) dan punya elektabilitas yang sangat tinggi. Menurut Hanta Yuda, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, berdasarkan survey 19-25 Mei 2017, Risma memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, 27,08 persen. Hanya terpaut 5 persen saja dari pemegang peringkat tertinggi, Saifullah Yusuf, 32.29 persen. Sementara calon lainnya, Khafifah Indar Parawansa dan Azwar Anas, masing-masing memiliki elektabilitas 19.11persen dan 8.47 persen.

Kita pun patut mengapresiasi PDIP yang bisa memahami dan menerima pilihan Risma untuk berteguh hati menjalankan amanahnya sebagai Walikota Surabaya sampai selesai masa jabatannya.

Pondok Ranji
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
7 Januari 2017